Kedatangan Presiden Diharapkan Perjelas Penyebab Banjir Wasior
(Semoga Tak Mau Datang Bukan karena Kakak Ipar Presiden SBY Terlibat Illegal Logging di Wasior, Papua)
Jayapura (ANTARA) - Direktur Lembaga Analisa Kebijakan Daerah (Lakeda), Lamadi de Lamato mengatakan, kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, bisa membuka "tabir" penyebab sebenarnya bencana banjir yang terjadi di daerah itu.
"Saat ini masyarakat masih kebingungan dengan penyebab pasti bencana banjir bandang yang melanda Wasior. Sebagian kalangan mengatakan akibat pembalakan hutan, dan ada juga yang mengatakan kalau itu akibat tingginya curah hujan," katanya kepada ANTARA Jayapura, Rabu.
Menurut Lamadi Lamato, sesuai dengan pidato Presiden SBY beberapa waktu lalu, yang mengatakan kalau dirinya akan mengecek langsung ke Wasior, apa penyebab terjadinya bencana banjir bandang, telah membuat masyarakat menunggu kepastian dari orang nomor satu di Republik Indonesia itu.
"Kita tentu mengharapkan secepatnya bisa mendapatkan kepastian tentang sebab banjir Wasior," ujarnya.
Lamadi Lamato juga memberikan apresiasi atas sikap SBY yang mau turun langsung meninjau lokasi bencana, serta bantuan senilai Rp2 miliar yang diberikan presiden kepada korban banjir Wasior.
"Meski boleh dikatakan kedatangan SBY di Wasior sudah agak terlambat, tetapi ini bukti ada perhatian dari kepala negara kepada masyarakat di Papua," sambungnya.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), hari ini, Rabu, 13 Oktober 2010, berangkat menuju lokasi banjir bandang di Wasior, Papua Barat. SBY dijadwalkan melakukan kunjungan ke Wasior selama dua hari dua malam, ini termasuk lama perjalanan yang ditempuh.
Dari Jakarta, SBY bertolak menuju Manokwari dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia. Setibanya di Manokwari, SBY kemudian menempuh perjalanan laut menuju Wasior menggunakan salah satu KRI yang bersandar di Manokwari.
Perjalanan laut dari Manokwari ke Wasior diperkirakan memakan waktu sekitar enam jam perjalanan. Dalam Sidang Kabinet Terbatas kemarin, SBY mengatakan perjalanan dengan KRI dilakukan agar tidak terhambat cuaca.