CD Moral Etika Islam dari Zulkieflimansyah dan Marissa Haque dalam Pilkada Banten 2006 Lalu

CD Moral Etika Islam dari Zulkieflimansyah dan Marissa Haque dalam Pilkada Banten 2006 Lalu
CD Moral Etika Islam dari Zulkieflimansyah dan Marissa Haque dalam Pilkada Banten 2006 Lalu

Rasa Iri Mereka & Maafkanlah, Marissa Haque & Ikang Fawzi, Doktoral di IPB

Rasa Iri Mereka & Maafkanlah, Marissa Haque & Ikang Fawzi, Doktoral di IPB
Rasa Iri Mereka & Maafkanlah, Marissa Haque & Ikang Fawzi, Doktoral di IPB

Marissa Haque & Ikang Fawzi, Berjiwa Besar walau Terus Dihina, dalam Doktoral di IPB

Marissa Haque & Ikang Fawzi, Berjiwa Besar walau Terus Dihina, dalam Doktoral di IPB
Marissa Haque & Ikang Fawzi, Berjiwa Besar walau Terus Dihina, dalam Doktoral di IPB

Kamis, 20 Desember 2012

Kuliah Umum Ekonomi Syariah di FE UMB Minggu Lalu: Marissa Haque Fawzi


KULIAH UMUM PENGEMBANGAN EKONOMI SYARI’AH UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Fakultas ekonomi  universitas muhammadiyah bengkulu, kemarin pada tanggal 11 Desember 2012, bertempat di auditorium kampus II UMB, jl salak raya pada pukul 13:30 wib menngadakan kuliah umum tentang ekonomi syariah, acara ini diharapkan sebagai cikal bakal akan dibukanya Program Studi Ekonomi Syari’ah di Fakultas Ekonomi – UMB Dimana sebagai narasumber pada kuliah umum ini yaitu Dr. Hj. Marissa Grace Haque, SH, MHum, M.BA yang disela kesibukan beliau berkenan untuk memberikan materi kuliah umum ekonomi syariah untuk fakultas ekonomi – UMB (Universitas Muhammadiyah Bengkulu).

Diharapkan dapat memberikan pengetahuan bagi segenap civitas akademika fakultas ekonomi – umb, Pada kesempatan kuliah umum kali ini, dihadiri oleh rektor umb yaitu bapak Dr. H. Khairil beserta ke-empat purek umb, antusias peserta sangat terlihat dengan penuh sesaknya ruangan auditorium oleh mahasiswa Fakultas Ekonomi – UMB. Suasanan di acara tersebut walau penuh sehingga suhu nya menjadi panas, namun acara berlangsung dengan semangat, hal ini membuat waktu tak terasa berjalan telah pukul 16:30.  Acara tersebut ditutup dengan seksi tanya jawab.

Sebelum meninggalkan kampus II– UMB pihak panitia dan narasumber berbincang – bincang ringan di ruang rektorat, tak lupa pula sebagai kenang – kenangan civitas akademik FE – UMB memberikan oleh– leh khas bengkulu. Kepada ibu Dr. Hj. Marissa Grace Haque,SH, MHum, M.BA segenap civitas akademik Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Bengkulu mengucapkan terima kasih banyak atas kedatangan ibu dan kuliah umum yang telah ibu sampaikan. Kami berharap meninggalkan kesan yang baik dan juga berharap suatu saat nanti. Ibu berkenan hadir kembali dalam acara yang lain.


Rabu, 03 Oktober 2012

“Basu Swastha Dharmmesta: Making Batik and Marketing It (dalam Marissa Haque Ikang Fawzi)”



Sumber: http://www.thejakartapost.com/news/2012/10/03/basu-swastha-dharmmestha-making-batik-and-marketing-it.html
 
(JP/Slamet Susanto)
(JP/Slamet Susanto)

Professors of economics with marketing expertise can be found at various universities, but economists engaged in the art of batik painting are rare. Among the few is Basu Swastha Dharmmestha.

Combining marketing and art is what the man with an MBA who is a marketing lecturer at Gadjah Mada University (UGM) in Yogyakarta has been doing.

Having learned to draw during childhood, in his high school years Basu also practiced batik painting while apprenticed with Javanese dance maestro and batik artist Bagong Kussudiardjo in his workshop in Yogyakarta.

Basu continued to paint with his first work, Burung Hantu (Owl), produced in 1968, followed by Keburukan vs Kebaikan (Evil vs Virtue, 1973), Ikan (Fish, 1980) and Dua Prajurit Pandawa (Two Pandava Soldiers, 1985).

From 1985 to 2010, Basu went on hiatus from painting to focus on teaching.

“In 2010, I visited an exhibition at the Jogja Expo Center (JEC). I was given a canvas to paint. Since then I’ve started batik painting again,” he said. Now with his hundreds of batik works, Basu hopes that through pictures, batik — already recognized by UNESCO as a world heritage item — will become even more popular around the world.

The demise of batik figures in Yogyakarta such as Bambang Utoro, Bagong Kussudiardjo and Amri Yahya has further motivated him. “I want to keep learning and painting to succeed the batik specialists, especially after the passing of Amri Yahya,” said Basu.

Basu avoids being trapped in certain batik design schools. His paintings constitute a blend of contemporary, naturalistic and abstract elements, all in a decorative style.

Through batik images, Basu also wishes to convey a message of peace. His fish motifs, for instance, depict the dynamic sea animals’ ability to adapt rapidly.

“Conflict is unnecessary. Adapting ourselves to current conditions and the world is something beautiful. It’s the philosophy of my fish patterns,” said the father of four.

Apart from fish, Basu also has adopted many wayang (shadow puppet) characters, particularly the Pandava brothers of the Hindu epic Mahabharata. With their lofty values, wayang figures are also seen as compatible with the science of marketing.

“We should identify our consumers. Europeans are fond of ethnic objects and wayang designs are ethnic in nature,” he said. Without a doubt, his wayang canvases are being collected by his overseas friends and foreign tourists.

“Such works will further globalize batik while communicating the noble values of wayang and the high integrity of the Pandavas as models of excellent conduct,” he said.

Basu shares his artistic talent with his family, related by blood to the late distinguished choreographer and batik painter Bagong Kussudiardjo.

To mark his return to the art world, Basu held a solo exhibition at the Koesnadi Hardjasumantri Cultural Center at UGM recently, displaying 54 works from 1968 to 2012 under the theme “The awakening of batik painting to make the world worth living”.

A book, Batik Lukis Basu SD (Batik Paintings of Basu SD), written by artists Marissa Haque and Meta Ayu Thereskova, was also launched at the event.

“I’m very interested in his work and feel grateful for participating in the efforts of Basu Swastha, an economist who combines marketing science and art,” Marissa said.

Today, the professor divides his time between teaching and art. “I have my family’s support. After retirement I’m going to be focusing on the art of batik painting and make batik even more famous the world over,” he said.

“Basu Swastha Dharmmesta: Making Batik and Marketing It (dalam Marissa Haque Ikang Fawzi)”

Minggu, 16 September 2012

“Bangga Melihat Penampilan Putra Pertama Presiden SBY: Ikang Fawzi & Marissa Haque”

 

inspirasi_mannheim_jerman_barat_ikang_fawzi__marisa_haque_pg1
Di masa depan kita semua butuh pemimpin seperti putra sulung Presiden SBY, yang rekaman pada youtube.com ini menginspirasi keluarga kecil kami yang terdiri dari Ikang dan Marissa serta Isabella dan Chikita.

Selamat Pak Presiden dan Bu Ani, pendidikan untuk kedua putranya subhanallah luar biasa. Kami akan meniru seluruh langkah positif sebagai contoh hidup yang telah diberikan kepada masyarakat Indonesia secara luas.

http://www.youtube.com/watch?v=64kwnP3V9KA&feature=related



Semoga kebaikan yang ditunjukkan berkelanjutan adanya.

Doa, Ikang Fawzi & Marissa Haque


“Bangga Melihat Penampilan Putra Pertama Presiden SBY: Ikang Fawzi & Marissa Haque”

Jumat, 14 September 2012

Masuk PAN Demi Kebersamaan dengan Ikang Fawzi: Marissa Haque


Momen Terakhir Marissa Haque Ditawari Masuk PAN

Interview dengan beberapa anak asuhku:
Oleh karena ingin memberi contoh kekompakan suami dan istri di rumah, saya Marissa Grace Haque Fawzi dengan kesadaran penuh pada usia emas kami berdua (Ikang dan Marissa), memilih mengikuti pilihan partai politik suami di PAN. Jadi atau tidak jadi ikutan pemilihan legislatif kelas untuk tahun 2014 tidak akan menjadi masalah besar bagi kami. Karena memang ternyata kebersamaan di dalam keluarga adalah segalanya. 

Insya Allah demikian adanya...

Sumber: http://banjarmasin.tribunnews.com/2012/07/28/momen-terakhir-marissa-haque-ditawari-masuk-pan


BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Artis bintang film Marissa Haque kini bergabung dengan Partai Amanat Nasional (PAN).

Tribun Jakarta/Bian Harnansa

"Saya dilamar Pak Hatta (Ketua Umum PAN Hatta Rajasa) bergabung PAN," kata Marissa di Istora Senayan Jakarta, Sabtu (28/7/2012).

Marissa sebelumnya dikenal sebagai politisi dari PDIP dan PPP. Mundur dari anggota DPR periode 2004-2009 lalu, Marissa memilih dicalonkan gubernur Banten.

"Ini momen terakhir saya untuk berpartai," kata Marissa.

Dikatakan Marissa, ketertarikannya masuk PAN juga didorong oleh suaminya Ikang Fawzi yang merupakan kader PAN sejak lama. "Saya juga dibujuk-bujuk suami. Ikang tahu saya tidak bisa dipaksa," ujarnya lalu tertawa.

Bergabung dengan PAN, Marissa rencananya akan mencalonkan diri sebagai Anggota DPR dari Dapil Bogor.

"Saya tahu medan di Bogor makanya maju dari sana. PAN harus kerja di Pemilu 2014 untuk mendapatkan treshold," kata dia.


Masuk PAN Demi Ikang Fawzi : Marissa Haque Fawzi

Salam Kenal & Doa dari Marissa Haque: Prof. Lucky Sondakh is as Good Father

Prof. Lucky Sondakh is as Good Father

Sumber: http://nyata.co.id/2012/09/angelina-sondakh-semua-saya-pasrahkan-kepada-allah/

Lucky Sondakh terlihat begitu serius menyaksikan jalannya persidangan pertama sang putri. Sambil mengeluarkan BlackBerry miliknya, dia berjejer bersama para juru foto dan kamera, mengabadikan proses persidangan. Saat Angie menjadi tahanan KPK, Lucky jugalah yang paling sering datang untuk bertemu dan memberi dukungan.

“Selama saya masih bisa bermain golf (sehat, red), pasti saya akan datang menemui Angie. Ini yang sekarang bisa saya lakukan untuk dia (Angie,red),” ucap mantan Rektor Sam Ratulangi, Manado, itu dengan suara lirih.


Menerima kenyataan anaknya menjadi pesakitan, Lucky bertekat tidak akan membiarkan kesedihannya mengerogoti kehidupannya. “Untuk menghadapai badai, jangan sampai kesedihan mendominasi pikiran sehat kita. Pikiran sehat kita yang harusnya mendominasi kesedihan itu,” tegasnya.

Lucky ingin menunjukan perannya sebagai ayah yang bertanggung jawab dan menjadi pahlawan bagi keluarganya. Namun tidak dalam bentuk pembelaan dan menganggap anaknya berada dalam posisi yang benar. “Saya harus jadi a good citizen and a responsible father. A father is a hero for his family. Saya tidak mau membela anak saya dan tidak menurut hukum. Saya membela anak saya, tapi dengan cara memberikan semangat, menghargai jaksa, peran hakim, karena saya bukan hakim, saya hanya bisa ngajar orangnya,” ungkapnya.

Malam hari sebelum persidangan perdananya, Angie minta mama dan papanya berdoa untuknya. Lucky dan istri pun menuruti kemauan sang putri. “Karena saya Kristen, yah saya berdoa menurut agama saya. Dia berdoa menurut agama dia. Kita adakan doa di rumah dan di ruangannya, di Pondok Bambu. Saya berdoa agar dia diberi kekuatan dan ketegaran menjalani semuanya,” kata Lucky.

Every decision has it risk, semuanya ada resiko, politik ada resikonya dan ini adalah salah satu resiko itu. Sejak awal saya selalu bilang pada Angie. Apapun hasil penyidikan hasilnya harus dilalui,” tandas Lucky, bijak. (yugo)

Beruntung Angelina Sondakh Punya Seorang Ayah Baik Lucky Sondakh

Selasa, 04 September 2012

"Langkah Dua Artis Alumni Institut Pertanian Bogor (IPB) Marissa Haque dan Zumi Zola (Bupati Jambi) "

Selasa, 04 September 2012 , 15:52:00 WIB

KOALISI MARISSA-ZUMI



Dua artis alumni Institut Pertanian Bogor (IPB) Marissa Haque dan Zumi Zola (Bupati Jambi) bakal berkoalisi dan kolaborasi di Provinsi Jambi melalui Partai Amanat Nasional (PAN). Menurut artis yang baru bergabung di PAN ini, dirinya kemungkinan besar bakal berkoalisi dengan Zumi di Jambi. Wacana koalisi ini muncul begitu saja, saat keduanya menghadiri pernikahan puteri Menhut Zulkifli Hasan beberapa waktu lalu.  
 Sumber: http://www.rmol.co/read/2012/09/04/76818/KOALISI-MARISSA-ZUMI-


ARI PURWANTO/ISTIMEWA


"Langkah Dua Artis Alumni Institut Pertanian Bogor (IPB) Marissa Haque dan Zumi Zola (Bupati Jambi) "

Senin, 27 Agustus 2012

Marissa Haque Fawzi: "Indonesia's Cinematic Art Stumble and Surge"


Indonesia's Cinematic Art Stumble and Surge
 
World Paper, New York, USA
June, 2001


By. Marissa Haque Fawzi
An Indonesia Actress, is in Residence at Ohio University

 
Indonesia as a country among many countries in the world, cannot escape of the effect of globalization. More specially, the Indonesia film industry is influenced and shaped by the cultures and trends of many other nations. This assimilation necessary and positive for progress and increased quality as long as an individual maintains his/ her own touch, so to speak. This process is guaranteed by the fact that our world grows smaller everyday and the boundaries that once existed are no more.

The father of Indonesia film, Mr. Haji Usmar Ismail, was the first Indonesia artist to graduate from the School of Film at the University of California Los Angles as early as the 1940s. Generations to follow in the 1970’s were strongly predisposed to Russian production style and technique with Indonesian graduate from Moscow University such as Syumandjaja and Amy Priono.

Many artists to follow, Producers and Directors are products of Indonesia education and training. Their work, also distinguished, is colored by local wit and wisdom. A result of their efforts has been “Edutainment” or educational entertainment for the Indonesian citizen.

The only trouble with this is seen in the extremely small ratio of these artists in relation to the population of Indonesia, which far exceeds 200 million. If the love of money is the root of all evil it has also been the demise of the film industry in Indonesia. Many Directors viewed the production of movies as a monetary printing press.

The typical Indonesian film left nothing for the viewing public; there was no moral message and no real meaning. By the end of 1980s the film industry has stagnated and come to screeching halt. The Indonesia government further stifled the industry’s creativity and quality, and the differences from one film to the next became almost impossible to discern. It was a frustrating time for the movie-going public and even exasperating for those production teams that sought to create.

In 1990s gave us Garin Nugroho. As a young man, he graduated from University of Indonesia with a degree in Law and attended Indonesia’s Institut Kesenian Jakarta (Indonesian Art Institute). Garin Nugroho was determined to create new standard, and in the mid-1990s he began work. Nugroho presented an Eastern European style of production. Many Indonesian viewers did not understand this style of production and found the storylines difficult to follow, but his works have been honored (and have placed) at almost every international film festivals in which those have appeared.

Toward the end of 1999, a group of young Indonesian film graduates that, to date, do not wish to be identified with other movie production teams, came together to produce. They represent the new techno generation, seeking something new and different from all who came before them, and it is known to Indonesians today as the movie Kuldesak. This independent production team used a grassroots style marketing strategy throughout production. The film smacks of Quentin Tarantino. The theme song from thia movie was also honored by MTV at the MTV awards 2000 in New York.

The year 2000 was phenomenon for Rivai Riza (Film Director), Mira Lesmana and Triawan Munaf (Co Producers) with their award-winning production Petualangan Sherina or the Adventures of Sherina. The British honored this production with the presentation of the British Chavening Award Scholarship to Riza. This is only logical because Riza finished his Master of Arts in screenwriting at a British Institution in 1999. Riza ia rich with British style.

What do we see in the future of the Indonesian film industry? What style do we hope will prevail? There are so many possibilities, but that which cannot be denied and is clear to even those who would close their eyes is that American films are shown on every channel of Indonesian television and fill Indonesian theatres. In this lies an undeniable answer.

We are also aware that American film is a collection of assimilations from across the world. Thus we come full circle of globalization and interdependent world in which we live. We will, each and every one of us, learn from all of those around us without exception, if we hope to progress. This is a continual process that will go on for as long as we breathe.

Marissa Haque Fawzi: "Indonesia's Cinematic Art Stumble and Surge"

Rabu, 22 Agustus 2012

Marissa Haque Fawzi: "Dulu saat Kuliah 2003 Saya Legislatif PDIP, 2012 Saya Bacaleg PAN dan Sudah Doktor "

0ae04f3b17f901d5baa60401411d9596_marissa-haque-diajak-ikang-fawzi-masuk-pan_600x336

Sumber: http://dominikadanmarissa.blogdetik.com/

Dulu saat kuliah film di Athens, Ohio, Amerika Serikat pada tahun 2003 saya terpilih menjadi anggota Legislatif dari PDIP, dan sekarang pada tahun 2012 saya dipersiapkan oleh Pak Hatta Rajasa untuk menjadi Bacaleg PAN.

Tiba-tiba saya teringat kepada Dominika Dittwald sahabatku dulu saat kuliah di sana, Dominika sudah MFA dan saya tidak menyelesaikan sekolah filmku karena harus mengabdi kepada rakyat di Senayan.

Namun atas ijin Allah dan doa semua kerabat dan sahabat yang dekat di hati, hari ini alhamdulillah pendidikan saya mumpuni. Sudah menjadi Doktor dan siap insya Allah menjawab tantangan zaman.  

Thank You Allah...
6984ee2aaef7552dbc59b3dac09f1db7_dominika-dittwald-mfa-and-dr-marissa-haque-fawzi-sh-mhum-mba-mh_600x574


Dominika Dittwald dan Marissa Haque Fawzi: Persahabatan adalah Selamanya




Marissa Haque Fawzi:  "Dulu saat Kuliah 2003 Saya Legislatif PDIP, 2012 Saya Bacaleg PAN dan Sudah Doktor "

Sabtu, 18 Agustus 2012

“Keteladanan Umar bin Khatab dalam Kehidupan Kami”: Marissa Haque & Ikang Fawzi


 
Terimakasih banyak MNC TV dan UIN Jakarta.
1c7eba1c40ed9fdd82b0347c0bc4d7da_drhj-marissa-haque-fawzi-yang-anggun-sebagai-calon-hakim-mk

“Keteladanan Umar bin Khatab dalam Kehidupan Kami”: Marissa Haque & Ikang Fawzi 

Kawasan Umum - JAKARTA- Sosok Umar bin Khattab yang memiliki jiwa kepemimpinan teladan sangat dikagumi banyak orang. Salah satunya Marissa Haque yang sangat mengagumi sosok Umar.

“Umar yang terlihat garang, ketika dibacakan ayat-ayat Alquran langsung luluh hatinya. Itu yang namanya hidayah kan,” kata Marrisa saat ditemui di Kampus UIN, Ciputat, Tangerang Selatan.
Begitu juga dalam kehiduan keluarganya, Marrisa dan Ikang Fawzi mencoba mengaplikasikan ajaran yang baik untuk diterapkan dalam keluargannya.

“Ikang dan saya sebagai wakil imam di rumah, kita lead by example. Apa yang kita lakukan sesuai dengan apa yang kita katakan sebagai manusia yang penuh dengan kesalahan,” ujarnya.
(rik)
3db51437591a9ade1361f6e698a9000e_my-sweet-memory-saat-kuliah-doktor-di-ipb-library-kampus-dramaga-bogor-drhj-marissa-haque-fawzi

 

Selasa, 31 Juli 2012

"Marissa Haque Ikang Fawzi: Dua Jempol untuk Sikap Tegas Bang Hatta Rajasa Soal Hutan Lindung Kab. Bogor"

Hatta Tolak Hapus Hutan Lindung di Puncak

Headline
Menko Perekonomian Hatta Rajasa - inilah.com/Agus Priatna
Oleh: Mosi Retnani Fajarwati
 

INILAH.COM, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa tidak setuju dengan rencana pemerintah kabupaten Bogor, Jawa Barat, yang berniat menghapus status hutan lindung di kawasan Puncak.

"Jawa itu sudah sangat kritis terhadap hutan. Beberapa daerah sudah kurang dari 30 persen. Kalau mau diubah, jelas akan menimbulkan bencana dan persoalan besar. Jadi jangan hutan," tegas Hatta di Jakarta, Selasa (31/7/2012).

Menurutnya, masih banyak kawasan yang lebih tepat untuk diubah menjadi hutan produksi, permukiman, dan perkebunan. "Masih banyak lahan-lahan yang dikategorikan terlantar, bisa digunakan," ujarnya.

Draf revisi Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 19 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bogor sedang dikaji Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor.
Ditargetkan pada Oktober-November 2012 draf itu diajukan ke DPRD Kabupaten Bogor. Dengan adanya revisi ini maka kawasan hutan lindung Puncak akan berganti status menjadi itu akan berganti status menjadi hutan produksi, permukiman, dan perkebunan.

Pada Perda RTRW Kabupaten Bogor yang berlaku saat ini disebutkan kawasan fungsi lindung terdiri dari hutan konservasi sebesar 14,24 persen dari luas wilayah Kabupaten Bogor (45.559 hektar) dan hutan lindung sebesar 2,93 persen (8.745 hektar).

"Halimun itu begitu saya mantan Menristek saya tahu Halimun. Kalau terjadi sesuatu, dmn jenis pohon Indonesia punah, Halimun itu salah satu cadangan biota yg ada yg mewakili hampir sekian persen. Itu kawasan yg hrs kita jaga," jelasnya. [rus]
 
"Marissa Haque Ikang Fawzi: Dua Jempol untuk Sikap Tegas Bang Hatta Rajasa Soal Hutan Lindung Kab. Bogor" 

Sabtu, 07 Juli 2012

"Dyah Dee Kartika Djoemadi Masih Mem-bully Bunda Marissa Haque Pakai Nama Wong Kam Fung dari 'Boogoor'"

Untuksi Cyber Bullyer Dyah Kartika Rini (DEE) Djoemadi!
Kamu selalu jahat sama Bunda Marissa Haque Ikang Fawzi serta selalu iri hati sama beliau, apa karena cinta kamu ke Ayah Asuh kami Ikang Fawzi ditolak mentah-mentah? Kalau kamu janda mendingan carinya duda saja deh seperti Oom Adjie Massaid. Jangan ganggu suami orang deh! Lihatlah ini salah satu karya spektakuler si janda galau ini: wongkamfung.boogoor.com/memang-marissa-haque-doktor.html. Dia ngaku bernama Wong Kamfung maksudnya orang kampungan ya? Atau KAMSEUPAY deh kamu! :) Si Wong Kam Fung ini pakai avatar pria (palsu), dan mengaku berlokasi di Bogor terlibat di acara Charity Night DDU (Dompet Dana Umat) Daarul Uluum Bogor yang dihadiri oleh banyak kader PAN seperti Wanda Hamidah dan lainnya. Dioluar itu si Wong Kam Fung alias Dee Kartika Djoemadi itu mengaku sepupuan dengan Dekan FEMA IPB juga ngaku-ngaku keponakan mantan Ketum PAN Soetrisno Bachir. Kasihan ya si KAMSEUPAY Dyah Dee Kartika Rini Janda Djoemadi galau lebay itu :) Kasihan juga Memes & Addie MS yang bersahabat dan nyanyi trio sama dia :)


Ternyata nama lengkap si cyber bullyer itu adalah Dyah Kartika Rini Djoemadi dan hanya S1 dari universitas swasta Gunadharma. Menurut info A1, dia bukan MSi dari Fakultas Komunikasi UI, tidak pernah kuliah S2 di Amerika Serikat, juga sama sekali bukan Doktor atau PhD dari Amsterdam Universiteit seperti pengakuannya kepada beberapa wartawan dari berbagai media. Dengan segala kerendahan hati mohon dapat dihat serta dipelajari dengan seksama:

(1) http://komunitasbiru98.webs.com/apps/photos/photo?photoid=13954395 ;.
(2) http://www.waspada.co.id/index.php/index.php?option=com_content&view=article&id=221756%3Ailmu-komunikasi-itu-ibarat-oasis-&catid=38%3Akreasi&Itemid=62 ;.
(3) http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=221498%3Astandarisasi-penting-untuk-wartawan&catid=14%3Amedan&Itemid=27 ;.
(4) http://was...pada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=221440%3Amedia-sangat-penting-bagi-masyarakat&catid=14%3Amedan&Itemid=27 ;.
(5) http://waspadamedan.com/index.php?option=com_content&view=article&id=15037%3Aagenda-setting-media-harus-objektif-dan-independen&catid=51%3Amedan&Itemid=206 ;.
(6) http://gossipkan.com/artis-gelar-malam-dana-untuk-utha-likumahuwa ;.
(7) http://www.scribd.com/doc/78228995/Personal-Branding-Ref ;.
(8) http://www.sindoweekly-magz.com/artikel/10/I/10-16_mei_2012/people/23/bergelut_di_bisnis_lobi ;.

Memalukan sekali kebohongan perempuan yang mengaku penyanyi dan dekat dengan Addie MS, Adjie Soetama, dan Memes (Lihat video di youtube klaim si janda galau Dee http://www.youtube.com/watch?v=SLwy9NOCn_k) itu ya? Apa motif kriminal yan dia lakukan terhadap Bunda Marissa Haque Ikang Fawzi itu ya?

More Infos to Bunda Memes & Pak Addie MS: 
Dee Dyah Kartika Rini Djoemadi si Cyber Bullier



Ternyata nama lengkap si cyber bullier itu adalah Dyah Kartika Rini Djoemadi dan hanya S1 dari universitas swasta Gunadharma. Menurut info A1, dia bukan MSi dari Fakultas Komunikasi UI, tidak pernah kuliah S2 di Amerika Serikat, juga sama sekali bukan Doktor atau PhD dari Amsterdam Universiteit seperti pengakuannya kepada beberapa wartawan dari berbagai media. Sekarang nama dia berubah abal-abal lagi menjadi Wong Kam Fung bermrkas di Pesantren Darul Uluum Bogor...halaaaah....sinting sejati deh si Dee Kartika Janda itu!



"Dyah Dee Kartika Djoemadi Masih Mem-bully Bunda Marissa Haque Pakai Nama Wong Kam Fung dari 'Boogoor'"

Dari HR. Bukhari dalam Bunda Marissa

Dari Abu Hurairah RA, "Rasulullah bersabda,'Allah Ta'ala berfirman, 'tidaklah hamba-Ku yang mukmin apabila Aku mengambil kekasihnya di dunia ini, kemudian ia ridha dan mengharapkan pahala kepada-Ku kecuali balasannya adalah surga.'" (HR. Bukhari dalam Marissa Haque Fawzi)

AKBP Dharma Pongrekun, SH, MM, MH

AKBP Dharma Pongrekun, SH, MM, MH
Polisi Lurus dan Amanah dari Polda Metro Jaya (Mantan Wadir Reskrimum Polda Metro Jaya), dalam Kasus Pidana Ijazah Palsu Ratu Atut Chosiyah, Pilkada Banten 2006

Kartu Nama AKBP Dharma Pongrekun, SH, MM, MH

Kartu Nama AKBP Dharma Pongrekun, SH, MM, MH
'Polisi Malaikat' di Polda Metro Jaya, Kartu Nama AKBP Dharma Pongrekun, SH, MM, MH

Ratu Atut Chosiyah, Marissa Haque Mempermasalahkan Keppres yang Ditelikung Ratu Atut CHosiyah Cs

Ratu Atut Chosiyah, Marissa Haque Mempermasalahkan Keppres yang Ditelikung Ratu Atut CHosiyah Cs
Ratu Atut Chosiyah, Upaya Optimal Menutupi Kecurangan Negara Didalam Perlindungan Dugaan Pidana, Abuse of Power, dan Diskresi Minor Oknum Birokrat Indonesia

Airin R D,Diduga Selalu Jadi Mafia Hukum dalam Upaya Tuntutan & Gugatan Pilkada Banten 2006`

Airin R D,Diduga Selalu Jadi Mafia Hukum dalam Upaya Tuntutan & Gugatan Pilkada Banten 2006`
Dugaaan Bumper Mafia Hukum dalam Pilkada Banten 2006 (Wawan Chasan Sochib & Airin rachmi Diany)

Entri Populer